Olehkarena itu di dalam pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah "Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt". 1. Sebagai bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia. 2.
KitabSuci Al-Qur'an. Kitab Al-Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6236 ayat (menurut riwayat hafsh), 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
1. Mengetahui dan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an, yang dijadikan pedoman hidup oleh umat-umat sebelum Nabi Muhammad (Al-Qur'an). 2). Meyakini dan mengakui bahwa kitab suci Al-Qur'an merupakan kitab yang paling utama dan paling akhir yang diturunkan karena Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab sebelumnya. 3).
Pengarangkitab al-Hikam yang cukup populer di negeri kita ini adalah Tajuddin, Abu al-Fadl, Ahmad bin Muhammad bin Abd al-Karim bin Athoillah al-Sakandari al-Judzami al-Maliki al-Syadzili. Tetaplah dengan kedudukan yang sudah di tentukan Allah padamu. Apa yang menjadi garis tanganmu akan sampai padamu juga". Setelah bercerita semacam itu
CaraBeriman kepada Kitab Al-Qur'an. Kitab Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan Allah SWT untuk kita semua melalui Rasulullah SAW. Ada tiga cara beriman kepada kitab Al-Qur'an. Ketiga cara tersebut adalah sebagai berikut. Meyakini bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT yang terjamin kemurnian dan kebenarannya.
uUMRr. loading...Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian. Foto ilustrasi/Ist Setiap manusia memiliki maqom kedudukan di sisi Allah Ta'ala. Adapun orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang mereka yang paling bertakwa. Dalam satu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian". Baca Juga 4 Cara Menjernihkan Hati Lalu bagaimana melihat kedudukan kita di sisi Allah? Para Ulama Arif Billah berkata "Kedudukanmu di sisi Allah sesuai dengan dimana engkau sekarang dalam kesibukanmu. Lihatlah dimana DIA ﻓﺈﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺬﻛﺮﻙ؟Jika engkau tersibukkan diri dengan zikir, maka ketahuilah bahwasanya Allah ingin untuk ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺤﺪﺛﻚJika engkau tersibukkan dengan Al-Qur'an maka ketahuilah bahwasanya Allah menginginkanmu untuk berbicara ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺑﻚJika engkau tersibukkan dengan ketaatan-ketaatan, maka ketahuilah bahwasanya Allah sedang ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﺑﻌﺪﻙJika engkau tersibukkan dengan dunia, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﻫﺎﻧﻚJika engkau tersibukkan dengan manusia, maka ketahuilah bahwasanya Allah hendak ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﻄﻴﻚJika engkau tersibukkan dengan doa, maka ketahuilah bahwasanya Allah ingin memberikan sesuatu padamu. PenjelasanImam Ibnu 'Atho'illah As-Sakandari 1250-1309 dalam Kitab Al-Hikam menjelaskan kedudukan manusia di sisi Allah.Baca Juga Rasulullah Membagi Manusia Menjadi 4 Kelompok, Apa Saja? 1. Awam umum.Yaitu apabila engkau termasuk golongan orang yang beruntung dan diterima, Allah akan menyibukkan kamu pada apa-apa yang selalu menjadikan Allah Ridha seperti selalu taat dan beribadah. Apabila kamu termasuk ahli celaka, maka Allah akan menyibukkan kamu pada perkara yang dimurkai-Nya. 2. Khosh Khusus.Yaitu jika kamu ingin mengetahui kedudukan kamu di sisi Allah, maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ''Barangsiapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah mendudukkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam hatinya.''Syeikh Fudhail bin Iyadh radhiyallahu'anhu berkata ''Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atau perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya.''Wahb bin Munabbih berkata ''Aku telah memabaca dalam kitab-kitab Allah yang dahulu Allah berfirman ''Wahai anak Adam, taatilah perintah-Ku dan jangan engkau beritahukan kepada-Ku apa kebutuhan yang baik bagimu. Yakni engkau jangan mengajari kepada-Ku apa yang baik bagimu. Sesungguhnya Aku Allah lebih mengetahui kepentingan hamba-Ku, Aku memuliakan siapa yang taat pada perintah-Ku, dan menghinakan siapa yang meninggalkan perintah-Ku. Aku tidak menghiraukan kepentingan hamba-Ku, sehingga hamba-Ku memperhatikan hak-Ku yakni kewajibannya terhadap-Ku".Ya Allah, bantulah kami agar selalu mengingat-Mu, mensyukuri-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita digolongkan dengan orang-orang saleh.Baca Juga Pilih Dunia atau Akhirat? Ini Jawaban Alqur'an Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lamrhs
kedudukan kitab kitab allah